Tari Sigeh Pengunten, Tradisi Penyambutan Tamu Agung di Provinsi Lampung

Tari Sigeh Pengunten merupakan salah satu tari kreasi baru dari Lampung yang dikembangkan dari Tari Sembah dan Tari Melinting. Tari Sigeh Pengunten merupakan perpaduan budaya antar kedua suku Lampung, yaitu Pepadun dan Saibatin. 

Melalui peraturan daerah, Tari Sigeh Penguten diresmikan menjadi tarian Lampung dalam penyambutan tamu agung dengan mengambil unsur dari berbagai tarian Lampung untuk mempresentasikan budaya Lampung yang beragam. Biasanya Tari Sigeh Pengunten dipentaskan dalam setiap pembukaan acara, baik itu acara formal maupun non formal.
Tari Sigeh Pengunten
Foto: @helloael_
Sejarah Tari Sigeh Pengunten muncul tak lepas dari realitas budaya Lampung yang ter-dikotomi (pembagian antar dua kelompok yang bertentangan) menjadi Adat Pepadun dan Saibatin. Kedua adat tersebut memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing dan merasa paling layak mempresentasikan budaya Lampung. Oleh karena itu, tercetuslah Tari Sigeh Pengunten yang merupakan perpaduan dari Adat Pepadun dan Saibatin. Tari Sigeh Pengunten menyerap gerak tarian dari Adat Pepadun dan Saibatin dan menjadi satu kesatuan yang utuh agar bisa diterima semua masyarakat Lampung.

Tari Sigeh Pengunten memiliki makna yang dalam dalam setiap gerak-nya. Makna yang kami maksud adalah makna gerak yang mengandung Falsafah Piil Pesenggiri, iringan sebagai persembahan, tata rias sebagai makna keceriaan, dan busana penari disimbolkan sebagai busana yang mewakili Adat Pepadun dan Saibatin. 

Jangan lupakan juga tepak yang berisi kapur sirih yang nantinya diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap bisa mewakili seluruh tamu yang hadir. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk ucapan terimakasih dan selamat datang dari tuan rumah kepada para tamu undangan yang hadir dalam acara. Ya begitulah fungsi Tari Sigeh Pengunten dalam setiap acara yakni sebagai bentuk penyambutan tamu agung di Provinsi Lampung.

Busana dan Atribut Tari Sigeh Pengunten

Busana dan Atribut yang digunakan dalam Tari Sigeh Pengunten tentunya harus menonjolkan budaya Lampung. Busana dan atribut yang dipakai antara lain sebagai berikut:

1. Busana Tari Sigeh Pengunten

  • Sesapur, yaitu baju kurung berwarna putih yang pada sisi bagian bawah terdapat hiasan berbentuk koin berwarna perak atau emas yang digantung secara berangkai. Baju ini biasanya dipakai sebagai atasan dalam busana Tari Sigeh Pengunten.
  • Kain Tapis, yaitu kain tenun tradisional Lampung yang terbuat dari bahan katun bersulam emas. Kain ini digunakan sebagai bawahan dalam busana Tari Sigeh Pengunten.
Tari Sembah
Foto: @tribunlampung

2. Atribut Tari Sigeh Pengunten

  • Mahkota Siger, yaitu sebuah mahkota berwarna emas yang menjadi identitas masyarakat Lampung.
  • Tanggai, yaitu hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan yang terbuat dari bahan kunikan dan dikenakan di jari penari.
  • Gelang Kana, yaitu sebuah gelang yang terbuat dari kuningan berukir yang dikenakan secara bersama-sama dilengan atas dan bawah.
  • Gelang Burung, yaitu sebuah hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang di atasnya direkatkan bebe yaitu kain halus yang berlubang-lubang. Gelang burung ini diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu.
  • Buah Jukum, hiasan berbentuk buah-buah kecil  di atas kain yang dirankai menjadi untaian bunga dengan benang dan dijadikan kalung panjang yang dipakai melingkar.


Untuk kamu yang ingin melihat Video Tari Sigeh Pengunten, kamu bisa melihat melalui situs berbagi video seperti Youtube atau beberapa website lain juga menyediakan Video Tari Sigeh Pengunten untuk kamu belajar Tari Tradisional Lampung tersebut.

Okedeh, demikianlah informasi tentang Tari Sigeh Pengunten yang bisa kami sampaikan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan terimakasih buat kamu yang sudah membaca sampai akhir.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel